Welcome

Jumat, 27 Agustus 2010

Gunung Sinabung Memiliki Kemiripan Dengan Gunung Karakatau

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memperlihatkan aktivitas vulkaniknya. Ada kemiripan aktivitas vulkanik Gunung yang tidak dikenali letusannya sejak 1600 ini dengan letusan Gunung Krakatau pada 127 tahun lalu.

"Gunung Sinabung termasuk gunung berapi tipe B. Artinya, gunung ini masih aktif namun tidak dikenali letusannya sejak tahun 1600," kata Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arief, dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.

Menurut Andi Arief, ada kemiripan antara Gunung Sinabung dengan Gunung Krakatau yang 'kebetulan' meletus di bulan ini, Agustus, pada tanggal 26, 27, dan 28 tahun 1883.
Andi Arief melanjutkan, Gunung Sinabung ini masih memiliki manifestasi asap dari uap air maupun belerang. Karena tidak membahayakan, gunung itu tidak dipantau sebelumnya.

Uap air itu diduga berasal dari air yang masuk ke kawah gunung. Kemudian, karena intensitas hujan yang tinggi, maka air masuk kawah Sinabung dan berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Lalu terjadi letusan freatik atau uap air yang diikuti abu vulkanik.

"Kalau kita lihat beberapa sumber bacaan terjadinya letusan krakatau 1883 hampir mirip, dimana air laut masuk kawah," kata dia. Ada pula kemiripan kedua yakni, dinding-dinding mulai runtuh.

"Lalu (uap air) mendidih bertekanan tingi dan meletup meruntuhkan dinding Krakatau. Mudah-mudahanan ini hanya mirip," ujar Andi. Kendati demikian, hingga kini Gunung Sinabung masih hanya mengeluarkan asap dari kawah saja. Belum ada aktivitas gunung akan meletus.

Seperti diketahui, Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda itu meletus pada 1883. Letusan gunung yang mahadahsyat itu disebutkan menewaskan 36.000 jiwa.

Suara Krakatau terdengar sampai Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Ini merupakan letusan gunung terbesar sejak populasi manusia sudah cukup padat.

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for visiting
But it would not be complete if you do not post your comment because your comment is very important for the development of this blog .... thanks for the friends who had commented